Hemodialisa pdf




















Pasien memerlukan terapi dialysis yang kronis kalau terapi ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengendalikan gejala uremia. Tujuan Mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali. Metode terapi mencakup hemodialisis, hemofiltrasi dan peritoneal dialysis. Hemodialisis dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera dikeluarkan untuk mencegah kerusakan permanent atau menyebabkan kematian.

Hemofiltrasi digunakan untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan. Peritoneal dialysis mengeluarkan cairan lebih lambat daripada bentuk-bentuk dialysis yang lain. Pasien-pasien tersebut dinyatakan memerlukan hemodialisa apabila terdapat indikasi : 1. Asidosis 3. Kelebihan cairan. Perikarditis dan konfusi yang berat.

Hiperkalsemia dan hipertensi. Akses Vaskuler : Seluruh dialysis membutuhkan akses ke sirkulasi darah pasien. Kronik biasanya memiliki akses permanent seperti fistula atau graf sementara. Akut memiliki akses temporer seperti vascoth. Membran semi permeable Hal ini ditetapkan dengan dialyser actual dibutuhkan untuk mengadakan kontak diantara darah dan dialisat sehingga dialysis dapat terjadi.

Difusi Dalam dialisat yang konvesional, prinsip mayor yang menyebabkan pemindahan zat terlarut adalah difusi substansi. Berpindah dari area yang konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Gradien konsentrasi tercipta antara darah dan dialisat yang menyebabkan pemindahan zat pelarut yang diinginkan.

Mencegah kehilangan zat yang dibutuhkan. Konveksi Saat cairan dipindahkan selama hemodialisis, cairan yang dipindahkan akan mengambil bersama dengan zat terlarut yang tercampur dalam cairan tersebut. Ultrafiltrasi Proses dimana cairan dipindahkan saat dialysis dikenali sebagai ultrafiltrasi artinya adalah pergerakan dari cairan akibat beberapa bentuk tekanan. Itu karena, selama penyaringan darah, terjadi peristiwadifusidanultrafiltrasi. Ukuran molekul sel-sel dan protein darah lebih besar dari zat sampah dan racun, sehingga tidak ikut menembus selaput semipermeabel.

Darah yang telah tersaring menjadi bersih dan dikembalikan ke dalam tubuh penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena mengandung zat racun dan sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan dialisat.

Buka menu navigasi. Tutup saran Cari Cari. Pengaturan Pengguna. Lewati carousel. Karusel Sebelumnya. Karusel Berikutnya. Apa itu Scribd? Jelajahi eBook. Terlaris Pilihan Editor Semua eBook. Jelajahi Buku audio. Terlaris Pilihan Editor Semua buku audio. Jelajahi Majalah. Pilihan Editor Semua majalah.

Jelajahi Podcast Semua podcast. Kesulitan Pemula Menengah Lanjutan. Jelajahi Dokumen. Diunggah oleh Rinna Rahmatul. Informasi Dokumen klik untuk memperluas informasi dokumen Deskripsi: sistem koloid dalam hemodialisa.

Aspek psikososial thd hemodialisis 7. Pengetahuan pasien tentang prosedur HD 8. Pembatasan air dan garam 9. Peralatan 1. Sirkulasi ekstra korporeal 2.

Tekanan — tekanan Presure 3. Pemberian antikoagulan 4. Kecepatan aliran darah 5. Alarm limit dan kondis alarm C. Dialiser Pakai Ulang 1. Petunjuk prosedur pemrosesan ulang dialiser terdapat ditempatnya. Pemeriksaan sisa disinfektan tes residu dalam dialiser proses ulang sebelum rinsing dan setelah proses rinsing dikerjakan dan didokumentasikan.

Setiap dialiser harus diberi label dengan jelas dan diidentifikasi untuk digunakan kembali oleh pasien yang sama. Pengendalian Infeksi 1. Seluruh staf medik dan perawat dilatih untuk dapat melaksanakan pencegahan umum universal precaution di unit dialisis.



0コメント

  • 1000 / 1000